Kota Kecil itu Bernama Duri

Source : Ig @infoduri


Pernah dengar Kota Duri enggak ? Mungkin bagi kalian yang tinggal di Pulau Jawa pasti bakalan asing dengan nama kota tersebut. Boro-boro di Pulau Jawa. Sebagai penduduk Duri yang asalnya dari Sumut, ternyata banyak teman-teman Saya di Sumut yang masih bertanya-tanya "dimana sih Kota Duri itu?". Segitu gak terkenalnyakah Kota Duri ini ? Hahaha....
Bagian kalian yang tinggal di luar Riau, mungkin kalian akan lebih familiar dengan kota Pekanbaru atau Dumai. Hihi...

Tapi jangan anggap remeh dulu. Meskipun kecil dan cenderung tidak dikenal, tahukah kamu kalau Kota Duri itu adalah ibukota dari salah satu kecamatan terkaya di Indonesia? Tahukah kamu kalau salah satu penyumbang produksi minyak mentah terbesar di Indonesia adalah Kota Duri ? Tahukah kamu kalau perusahaan besar seperti PT.Chevron Pacific Indonesia berada di Kota Duri ?
Kalau belum tahu, yuk mari kita kulik sekilas tentang Kota Duri.

Dikutip dari Wikipedia, Duri adalah ibu kota kecamatan Mandau,kabupaten Bengkalis,Riau,Indonesia. Duri terletak dikecamatan Mandau, berada di lajur Jalan Raya Lintas Sumatera, sekitar 120 km dari Pekanbaru dalam perjalanan menuju Medan. Duri berbatasan langsung dengan Dumai di utara,kecamatan Pinggir di selatan, dan kecamatan Rantau Kopar di barat.

Kota Duri sendiri merupakan salah satu ladang minyak terbesar di Indonesia yang mana menyumbang sekitar 60% hasil minyak bumi di Indonesia dengan kualitas terbaik. Sebagai ladang minyak terbesar di Indonesia, wajar sekali ada banyak perusahan yang bergerak di bidang migas di sekitar Duri. Contohnya PT. Chevron Pacific Indonesia (PT.CPI) atau yang dulunya juga dikenal dengan nama PT.Caltex. Selain itu, ada banyak sekali perusahaan kontraktor bidang migas di Duri. Mungkin jumlahnya bisa mencapai belasan atau mungkin puluhan. Nah, karena saking banyaknya perusahaan migas disini, jadi jangan heran apabila lebih dari 50% penduduknya bekerja di perusahaan migas. Khas dengan seragam dan helm proyek. Dan biasanya jadi rasa bangga tersendiri apabila bisa bekerja di perusahaan migas. Sehingga tak jarang apabila warga Duri berlomba-lomba untuk bisa masuk ke perusahaan migas. Maklum, biasanya kehidupan karyawan PT migas lebih terjamin secara materi, terjamin kesehatannya, serta ditunjang berbagai fasilitas.

Berbicara tentang PT.CPI, Kota Duri merupakan basis dari perusahaan migas besar tersebut. Perkembangan Kota Duri yang cukup pesat sendiri tak luput dari campur tangan pihak PT.CPI. Sebagai warga perantauan yang baru 2 tahun tinggal di Duri, saya banyak mendengar kabar kalau ternyata hampir semua infrastruktur yangg ada di kota Duri merupakan hasil campur tangan pihak CPI. Bahkan saya sendiri pernah mendengar selentingan dari warga asli Duri yang mengatakan "Duri ini gak ada apa-apanya tanpa ada CPI. Seandainya tidak ada CPI, Duri tidak akan berkembang sepesat sekarang. Bahkan pemerintah pun belum tentu bisa merombak Duri seperti yang dilakukan pihak CPI". Karena baru 2 tahun disini, jujur saja saya tidak terlalu paham akan sejarah dan perkembangan Kota Duri. Tapi mendengar selentingan tersebut, membuat saya cukup percaya dengan kabar-kabar yang tersiar.

Satu hal yang menarik tentang adanya PT.CPI adalah adanya kompleks perumahan atau Camp bagi karyawannya. Yang mana kompleks tersebut telah disediakan berbagai fasilitas bagus dan modern yang konon kabarnya lebih lengkap dan lebih bagus dibanding fasilitas yang ada di kota Duri itu sendiri. Seperti kita ketahui, karyawan PT.CPI menerima segala tunjangan dan fasilitas yang memadai. Sebut saja rumah tinggal yang berada dalam kompleks ( kabarnya bahkan isi rumah seperti AC, Kulkas, mesin cuci, dll juga merupakan fasilitas dari pihak CPI), sekolah bertaraf internasional, minimarket, pemadam kebakaran, cafe, arena olahraga, dan beberapa taman bermain yang rindang. Hal ini cukup membuat kesenjangan sosial antara warga dalam kompleks dan luar kompleks CPI. Mindset yang ada pada warga luar kompleks selalu berpikir bahwa orang-orang yang tinggal di dalam kompleks pastilah orang kaya, banyak duit, dan hebat. Saya sendiri pun sempat berpikir begitu. Hahaha
Oh ya, kompleks CPI ini sendiri sebenarnya terbuka untuk umum. Hanya saja apabila kita masuk melalui Gate utama ( kalau saya tidak salah ada 3-4 gate, maaf kalau salah) maka kita harus menunjukkan data pribadi seperti KTP atau SIM dan menyebutkan tujuan kita masuk ke dalam kompleks. Kalau cuma sekedar selfie di taman biasanya gak dikasih izin sama securitynya 😂. Tapi tenang saja, dengan keadaan kompleks yang punya banyak taman rindang dan cocok untuk olahraga (baca:jogging), ternyata ini menarik perhatian warga luar untuk jogging di dalam kompleks. Dan ini bisa jadi alasan kamu untuk masuk ke dalam kompleks. Biasanya tiap pagi dan sore akan ramai orang-orang dari luar kompleks untuk jogging atau sekedar jalan-jalan (sambil narsis pastinya). Namun, biasanya mereka tidak melalui gate utama. Biasanya mereka masuk melalui gate kecil yang mana tidak ada pemeriksaan identitas dan bebas keluar masuk (tapi tetap ada security, jadi jangan karena dibebasin kamu bisa bawa barang aneh-aneh ya guys 😂)
Pengalaman pertama saya masuk kompleks CPI, saya merasa takjub dan kampungan. Hahaha. Bayangkan saja di antara kota Duri yang kecil, panas, sumpek, dan tidak teratur, ternyata ada sebuah tempat dengan pohon di sisi kanan kiri, jalanan aspal yang mulus, jogging track juga tersedia, taman dan arena bermain yang bersih, suasananya jauh dari bising, rumah tinggal juga tergolong bagus meskipun tidak bisa dikategorikan mewah. Berada di kompleks CPI membuat saya merasa di luar kota Duri. Pokoknya saya salut dan cukup terkesan dengan kompleks CPI

Salah satu taman di dalam komplek CPI
Source : ig @infoduri



Suasana taman dan lingkungan di dalam kompleks CPI
Dok : pribadi

Kembali lagi berbicara tentang kota Duri. Kota Duri hanya mempunyai 2 jalan utama. Yakni jalan Jend.Sudirman yang merupakan jalan di jantung kota dan jalan Hangtuah yang sekaligus jalur lintas sumatera. Selain itu ada 2 jalan yang cukup besar dan berkembang. Yakni jalan Mawar dan jalan Desa Harapan. Kalau kamu mau cari tempat makan yang enak dan tempatnya cozy serta konsepnya kekinian, saya akan merekomendasikan cafe-cafe yang ada di 2 jalan tersebut.
Kalau berbicara tentang fasilitas dan hiburan, masyarakat Duri akan menjadikan Mall Mandau City (Mall Mancy) sebagai salah satu destinasi belanja dan hiburan. Mall ini juga yang membuat masyarakat Duri sedikit "sombong". Bagaimana tidak, hanya ibukota kecamatan tapi sudah punya Mall. Untuk wilayah sumatera, biasanya jarang ada ibukota kecamatan yang semaju dan sepesat Duri, apalagi yang sudah punya Mall. Jarang sekali. Akhirnya, Mall ini jadi satu kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Kota Duri. Design gedungnya cukup menarik dan eye catching, parkir luas, arena outdoor, serta isi yang cukup lengkap (kfc, es teler 77, solaria, hypermart, matahari, boston, optik melawai, dll). Meskipun store lantai 3 dan 4 cukup lengang karena masih banyak store yang kosong. Tapi cukuplah untuk cuci mata disini. Btw, Mall ini baru berusia sekitar 3-4 tahun. Jadi wajar kalau masih banyak store kosong di lantai 3 dan 4.
Selain itu banyak sekali tempat hiburan karaoke. Yang membuat saya kembali tercengang adalah harga karaoke disini yang sangat murah. Ada beberapa tempat yang menawarkan karaoke hanya 25.000/jam saja. Saya bandingkan dengan karaoke di kota Medan yang rata-rata diatas 50.000/jam. Tapi yah, ada harga ada rupa. Saya salah membandingkannya dengan Diva Karaoke atau Inul Vizta. Karena memang kualitas karaokenya sangat jauh dibawah standar Diva atau Inul vizta. Tapi kalau hanya sekedar buang suntuk di tanggal tua, bolehlah. Namun, tidak semua tempat karaoke di Duri mempunyai kualitas buruk. Dari 7-8 karaoke yang ada di Kota Duri, 3 atau 4 diantaranya mempunyai kualitas baik serta harga lumayan terjangkau dan bisa diadu dengan karaoke milik artis papan atas.
Mau belanja? Ada Mall. Mau nyanyi ? Ada karaoke ? Mau nonton ???....
Sayang sekali di Duri belum ada gedung bioskop. Namun kabarnya akan segera dibangun gedung bioskop C******x di dalam area Mall Mancy. Semoga segera dibangun ya....


Terbentang Jalan Hangtuah yang juga merupakan jalinsum.
Source : Ig @infoduri

Situasi jalan Sudirman
Source : ig @infoduri

Nah sekarang kita bicara tentang masyarakat Kota Duri. Mayoritas penduduk kota Duri adalah suku minang perantauan. Hampir dari setengah penduduknya adalah suku minang. Setengah sisanya adalah campuran dari suku batak, jawa, melayu, tionghoa, dll.
Karena didiami oleh mayoritas suku minang, maka jangan heran kalau sehari-hari masyarakat disini menggunakan bahasa minang selain bahasa Indonesia. Lagu-lagu minang sering terdengar di berbagai penjuru kota. Mulai dari speaker penjual CD bajakan di pasar, ruangan karaoke, radio dan tv lokal, sampai mp3 yang ada di hp. Selain itu, adat istiadat minang pun cukup kental. Misalnya acara mengarak tabuik khas pariaman, acara duduak ninik mamak bagi calon pengantin, dan beberapa acara lainnya yang saya kurang tau apa namanya. Padahal kalau dipikir, sebenarnya wilayah Riau ini lebih ke budaya Melayu yah.
Oh ya, 2 tahun saya tinggal disini alhamdulillah jadi mengerti bahasa minang. Berbeda dengan saat saya tinggal di Sumut. Mempunyai darah batak dan tinggal di lingkungan orang batak selama bertahun-tahun ternyata tidak membuat saya jago bahasa batak. Begitu pula dengan bahasa jawa, sampai sekarang saya tidak begitu fasih berbahasa jawa meskipun juga punya darah jawa dan cukup sering mendengar orang lain berbahasa jawa. Hahaha... Apa-apaan saya ini ?😂


Ya mungkin hanya itu saja yang bisa saya sampaikan mengenai kota Duri. Memang tidak lengkap tapi cukuplah untuk membuat kamu cukup tau tentang Kota Duri dan seperti apa kota Duri itu. Beberapa hal yang bisa saya simpulkan tentang kota Duri adalah Kota kecil, berantakan, namun berkembang dengan pesat. Oya, satu hal minus dari kota Duri adalah tidak adanya tempat wisata alam. Kalaupun ada, jaraknya sangat jauh dan memakan waktu paling cepat 2 jam. Sedih rasanya kalau tiap minggu cuma bisa ke Mall atau karaoke. Hahaha...

Mungkin cukup sekian cuap-cuap Saya tentang Kota Duri. Paling tidak dengan tulisan di blog ini, Saya membantu promosi Kota Duri agar lebih dikenal masyarakat Indonesia. Jadi jangan ada lagi ya sentilan seperti "Kota Duri itu dimana sih ?". Hehehe...

Xoxo...







Komentar

Postingan populer dari blog ini

[review] Purbasari Hand and Body Lotion Zaitun & Purbasari Lulur Mandi Zaitun

Review Kojie San Lightening Soap